KAJIAN FILSAFAT ISLAM dan PENYELESAIANNYA | Materi Kuliyah
Kajian Filsafat dan penyelesaiannya
ALIRAN
FILSAFAT
|
PERSOALAN
-PERSOALAN FILSAFAT
|
||
TUHANI
|
ALAM
SEMESTA
|
MANUSIA
|
|
AL-KINDI
(filosof muslim yang pertama membahas
hakikat roh secara terperinci)
|
Tentang keesaan Tuhan : didasarkan
pada wahyu dan proposisi filosof.
Tuhan tidak punya hakikat, baik
hakikat secara juz’iyah atau aniyah (sebagian) maupun hakikat
secara kulliyah atau mahiyah (keseluruhan)
Tuhan tidak merupakan genus atau
spesies.
Tuhan adalah pencipta
Tuhan adalah yang benar Pertama (al-haqq
al-wahid) dan yang benar Tunggal (al-haqq al-awwal)
Menolak pendapat yang menganggap
sifat-sifat Tuhan berdiri sendiri.
Tuhan haruslah mempunyai ke-Esa-an
muthlak, bukan keesaan metaforis yang hanya berlaku pada objek-objek yang
dapat ditangkap panca indera.
Tuhan tidak memiliki sifat dan
atribut-atribut lain, karena sifat dan atribut tersebut tidak terpisah dengan
zat-Nya.
Bukti adanya Allah :
1.baharunya alam
2.keaneka ragaman dalam wujud
3.kerapian alam
|
Alam adalah ciptaan Allah yang beredar
menurut aturan-Nya (sunnatullah) tidak kadim, tetapi mempunyai permulaan
Dia diciptakan dari tiada menjadi ada
Pengertian Kadim adalah tidak ada
permulaan
|
Jiwa adalah jauhar basith (tunggal,
tidak tersusun, tidak panjang, dalam dan lebar)
Substansi jauhar-Nya berasal dari
substansi Allah.
Jiwa mempunyai wujut tersendiri,
terpisah, dan berbeda dengan jasat
Jiwa bersifat rohani dan ilahy,
sementra jisim mempunyai marah dan hawa nafsu.
Hubungan jiwa dengan badan sama
seperti hubungan bentuk dengan materi.
Jiwa atau roh terbagi tiga :
1.
Daya Nafsu (al-quwwah asy-syahwat)
2.
Daya marah (al-quwwah al-ghadabiyah)
3.
Daya berfikir (al-quwwah al-natiqah)
Daya yang terpenting
adalah daya berfikir, karena daya itulah yang mengangkat eksistensi manusia
ke derajat yang tinggi.
Akal terbagi tiga :
1.
Akal yang bersifat potensial
2.
Akal yang telah keluar dari sifat potensial menjadi aktual
3.
Akal yang telah mencapai tingkat kedua dari dari aktual.
Roh itu tidak
tersusun dan sifatnya sederhana tetapi sagat mulia
Roh berasal dari
substansi Tuhan dan hubungannya dengan Tuhan ibarat matahari dan cahayanya.
Roh bersifat kekal
tidak hancur, dengan hancurnya badan.
Roh yang kotor
terlebih dahulu dibersihkan di bulan terus ke Mercurius dan terus kealam akal
yang berada di lingkungan cahaya Tuhan. Roh yang telah Suci dapat melihat
Tuhan
|
AL-FARABI
(filosof pertama islam yang membahas
soal kenabian secara lengkap)
|
Tuhan adalah akal pikiran yang bukan
benda, segala sesuatu keluar (memancar) dari Tuhan karena Tuhan memikirkan
Zat-Nya dan mengetahui bahwa Ia menjadi dasar susunan wujud yang
sebaik-baiknya. Ilmu-Nya menjadi sebab bagi wujud semua yang diketahui-Nya
Tuhan benar-benar Esa. Karena itu yang
keluar daripada-Nya juga harus satu wujud saja. Kalau yang keluar dari wujud
Tuhan itu berbilang, maka berarti Zat Tuhan berbilang.
|
Alam diciptaka secara emanasi
Alam diciptakan dengan cara Allah
berta’aqqul terhadap zat-Nya sehingga terpancar darinya akal pertama, akal
pertama berfikir tentang Allah, menghasilkan akal kedua, akal kedua berfikir
tentang dirinya menghasilkan langit pertama, akal kedua berfikir tentang
Allah menghasilkan akal ketiga, sampai akal kesepuluh
Alam telah diciptakan sejak zaman
azali, materi alam berasal dari energi yang kadim, sedangkan susunan
materinya yang menjadi alam adalah baharu.
{Allah menjadikan alam ini secara
emanasi (pancaran) dari sesuatu atau bahan yang sudah ada menjadi ada,
ciptaan Allah yang pertama adalah akal pertama dan akal aktif adalah akal yang kesepuluh}
|
Jiwa manusia beserta materinya
memancar dari akal kesepuluh. Jiwa adalah jauhar rohani sebagai form bagi
jasad, keduanya memiliki substansi yang berbeda
Jiwa manusia disebut dengan al-nafsu
nathiqah, berasal dari alam ilahi, sedangkan jasad berasal dari alam
khalq, berbentuk, berupadan bergerak, jiwa diciptakan tatkala jasad siap
menerimanya.
Jiwa memiliki : daya al-muharriqah
(gerak), daya al-mudrikat (mengetahui),daya al-Nathiqat (berfikir)
|
IBNU SINA
|
Tuhan Wujud Pertama yang immateri dan
dari-Nya lah memancar segala yang ada. Tuhan sebagai wujud al awwal berfikir
tentang dirinya, lalu timbullah wujud kedua yang disebut akal pertama.
Akal pertama mempunyai 3 objek
pemikiran :
Tuhan, diri-Nya sebagai wajib wujud,
dan dirinya sebagai mumkin wujud
|
Alam ini diciptakan dengan jalan
emanasi (memancar dari Tuhan)
Alam ini kadim karena diciptakan Allah
sejak kidam dan azali, namun kaimnya Allah dan kadimnya alam berbeda
Keberadaan alam tidak didahului zaman,
maka alam kadim dari segi zama. Adapu dari segi hasil ciptaan Allah secara
terpancar alam adalah baharu
Sedangkan Allah taqddum zaty, ia sebab
semua yang ada, Ia pencipta alam.
|
Jiwa adalah jauhar rohani, tidak
tersusun dari materi-materi sebagaimana jasad. Kesatuan antara keduanya
bersifat accident, hancurnya jasad tidak membawa pada hancurnya jiwa
(roh). Lebih dekat kepada pendapat plato yang mengatakan jiwa adalah
substansi yang berdiri sendiri.
|
IBNU MASKAWAI
|
Tuhan adalah zat yang tidak berjisim,
Azali, dan pencipta. Tuhan Esa dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan
tidak mengandung kejamakan dan tidak satu pun yang setara dengan-Nya. Ia ada
tanpa diadakan dan ada-Nya tidak bergantung kepada yang lain. Sementara yang
lain butuh kepada-Nya. Pemikiran ini sama dengan Al-Farabi dan Al-Kindi.
Tuhan adalah Zat yang jelas dan Zat
yang tidak jelas. Jelas karena dia adalah yang Hak (benar). Tidak jelas
karena kelemahan akal pikiran untuk menangkap-Nya.
|
Alam diciptakan oleh Allah secara
pancaran (emanasi) namun emanasinya berbeda dengan emanasi Al-Farabi.
Menurutnya entitas pertama yang
memancar dari Allah sebagai ‘Aqla fa’al (Akal Aktif). Akal
aktif ini tanpa perantara sesuatu pun. Ia qadim sempurna, tidak berubah. Dari
akal aktif ini timbullah jiwa dan dengan perantaraan jiwa pula timbullah
planet.
Pelimpahan atau pancaran yang terus
menerus dari Allah dapat memelihara tatanan di dalam alam ini.
Andaika Allah menahan pancaran-Nya,
maka akan terhentilah kemaujudan dalam alam ini.
{Allah menjadikan alam ini secara
emanasi (pancaran) dari tidak ada
menjadi ada, ciptaan Allah yang pertama adalah akal aktif }
|
Jiwa adalah jauhar rohani yang tidak
hancur dengan sebab kematian jasad. Ia adalah kesatuan yang tidak
terbagi-bagi. Ia akan selalu hidup. Ia tidak dapat diraba dengan panca indera
karena ia bukan jisim dan bagian dari jisim. Jiwa dapat menangkap keberadaan
zatnya dan ia mengetahui ketahuan keaktivitasannya.
Pengetahuan jiwa berbeda dengan
pengetahuan panca indera
Panca indera hanya dapat mengetahui
yang dapat diraba, sedangkan jiwa dapat mengetahui yang dapat diraba dan yang
tidak dapat diraba.
|
Komentar
Posting Komentar