apakah Salah mengucapkan MINAL AAIDIIN WAL FAAIZIIN MAAF LAHIR DAN BATHIN DI Idul Fitri ?
Eri Gusnedi P.St, M.A
مِنَ اْلعَائِدِيْنَ
وَاْلفَائِزِيْنَ
Kenapa harus disalahkan
dan dianggap keliru
ucapan “MINAL
AAIDIIN WAL FAAIZIN”- “MOHON MAAF
LAHIR&BATHIN.
Mari kita lihat pembahasan berikut:
1.
“MINAL AAIDIIN WAL FAAIZIN”
(مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ
)
Ungkapan ini sebenarnya berupa
sebuah frase atau bagian dari sebuah kalimat yang lebih panjang. Jadi, secara
lengkap, kalimatnya adalah
جَعَلَنَا اللهُ
وَإِيَاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ
artinya “semoga Allah menjadikan
kami dan anda sebagai orang-orang yang kembali dan menang”.
اْلعَائِدِيْنَ مِنَ: Termasuk orang yang kembali kepada
fitrah (kesuciannya), bukan kembali kepada maksiat.
وَاْلفَائِزِيْنَ: Termasuk orang yang menang (setelah
berperang sebulan penuh melawan hawa nafsu), bukan menang melawan bulan
Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan.
2.
“MOHON MAAF
LAHIR&BATHIN”
Orang
yang minta maaf di hari Raya, bukan berarti hanya mengkhususkan di hari raya
minta maaf, namun ini adalah memanfatkan momen ini untuk saling maaf memaafkan .
Ini adalah ikhtiar untuk kesempurnaan ibadah.
Sempurna
iman seseorang sampai dua sisi tali hablun minallah (hubungan dengan
Allah) dan hablun minannas (hubungan dengan manusia) sama-sama
dikuatkan.
Ucapan
selamat atau tahniah atas datangnya momen tertentu bisa saja merupakan
tradisi atau adat. Sementara hukum asal suatu adat adalah boleh, selagi tidak
ada dalil tertentu yang mengubah dari hukum asli ini. Hal ini juga merupakan
madzhab Imam Ahmad. Mayoritas ulama menyatakan, ucapan selamat pada hari raya
hukumnya boleh (lihat: al-Adab al-Syar'iyah, jilid 3, hal. 219).
Al-Hafizh
Ibnu Hajar menjelaskan, ucapan selamat (tahniah) secara umum diperbolehkan,
karena adanya nikmat, atau terhindar dari suatu musibah, dianalogikan dengan
validitas sujud syukur dan ta'ziyah (lihat al-Mausu'ah al-Fiqhiyah
al-Kuwaitiyah, jilid 14, hal 99-100).
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap ucapan baik, apalagi merupakan doa, dalam momen nikmat atau bahkan musibah, adalah sesuatu yang boleh, bahkan baik untuk dilakukan. Dengan kalam lain, ucapan di Idul Fitri yang terbaik memang 'taqabbalallahu minna wa minkum'. Namun bukan berarti doa dan ucapan lain yang baik itu tidak diperbolehkan.
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap ucapan baik, apalagi merupakan doa, dalam momen nikmat atau bahkan musibah, adalah sesuatu yang boleh, bahkan baik untuk dilakukan. Dengan kalam lain, ucapan di Idul Fitri yang terbaik memang 'taqabbalallahu minna wa minkum'. Namun bukan berarti doa dan ucapan lain yang baik itu tidak diperbolehkan.
Komentar
Posting Komentar