Ketentuan Makmum Masbuq dalam shalat berjamaah
Ketentuan Makmum Masbuq
A.
Pengertian Masbuq
Makmum masbuq yaitu makmum yang
terlambat satu raka’at atau lebih bersama imam disaat sholat berjama’ah.
Pendapat imam syafi’i mengatakan
makmum masbuq itu ialah orang yang tidak mengikuti atau tidak mengetahui
takbirotul ihromnya imam maka dia di kategorikan makmum masbuq.
Dilihat dari jumlah rakaatnya, maka
bisa dibagi dua:
1.
Jumlah rakaat yang sholatnya adalah
dua rakaat, seperti sholat subuh, jum’at, dll.
2.
Sholat yang jumlah rakaatnya lebih
dari 2 rakaat. Seperti shlat zuhur, ashar, maghrib dan isa.
Adapun Untuk makmum yang masbuk
maka dirinci sebagai berikut:
1.
Masbuk pada sholat dua rakaat
2.
Masbuk dalam sholat yang lebih dari
dua rakaat dan imam sudah duduk tasyahud akhir, maka ada dua kemungkinan:
- Makmum tertinggal dua rakaat atau lebih.
- Makmum tertinggal dua rakaat atau lebih.
- Makmum tertinggal satu rakaat
B.
Ketentuan-ketentuan makmum masbuq
Agar kita terhindar dari batalnya
sholat berjama’ah dalam hal ini makmum masbuq. maka perlu di ketahui
Ketentuan-ketentuan makmum masbuq dalam pelaksanaan sholat berjama’ah di antara
sebagai berikut:
1. Jika makmum
terlambat datang ke masjid dan imam sudah dalam posisi rukuk, sujud, atau julus
(duduk tasyahud), maka ia harus melakukan takbiratul ihram (dengan
berdiri) untuk mulai sholat, lalu mengucapkan takbir (Allahu Akbar) lagi untuk
kemudian mengikuti posisi imam.
Apabila
makmum masbuq ketika takbiratul ihram mendapati imam mau atau sedang melakukan
ruku’ maka di harus lansung membaca fatihah sebisanya ( meskipun tidak sempurna
), Sebab bacaan al fatihah yang tidak sempurna oleh makmum masbuq tadi sudah di
tanggung imam. Namun apabila menurut perkiraan jika dia membaca fatihah tapi
telat rukuk bersama imam, maka dia harus langsung ruku’ setelah melakukan
takbiratul ihram.
Bila makmum bergabung sholat jamaah
ketika posisi rukuk, maka ia dianggap telah mengikuti rakaat tersebut. Jika ia
bergabung ketika imam sudah berdiri dari rukuk atau ketika sujud, ia dianggap
telah terlambat mengikuti rakaat tersebut dan harus melakukannya lagi.
2. Apabila makmum masbuq ketinggalan satu raka’at atau lebih, maka
ketika dia hendak menyempurnakan sholatnya harus mengikuti ketentuan-ketentuan
sholat yang berlaku dalam sholat itu (qunut dalam raka’at kedua sholat subuh,
tahiyyat awal di setiap dua raka’at selain subuh dan tahiyyat akhir di setiap
akhir raka’at shalat dll).
Setelah imam selesai melakukan salam dan
mengakhiri sholat, ia tidak boleh melakukan salam, tetapi langsung berdiri
untuk menambah rakaat yang telah terlewat.
a.
Bila
ia baru bisa mengikuti 2 rakaat terakhir sholat dzuhur, ashar,
dan isya, maka ia harus menambah 2 rakaat (tanpa duduk tasyahud) setelah
imam melakukan salam.
b.
Bila
ia baru bisa mengikuti satu rakaat terakhir sholat dzuhur,
ashar, dan isya, maka ketika imam melakukan salam ia harus berdiri
dan sholat satu rakaat (dengan Al-Fatihah dan membaca surat pendek), duduk
tasyahud, berdiri lagi untuk rakaat kedua (dengan Al-Fatihah dan membaca surat
pendek), lalu diteruskan berdiri lagi untuk rakaat ketiga (hanya Al-Fatihah).
c.
Jika
ia baru bisa mengikuti rakaat ke-2 dan ke-3 sholat maghrib,
maka ia harus berdiri dan menambah satu rakaat setelah imam melakukan salam.
Jika ia baru bisa mengikuti satu
rakaat terakhir sholat maghrib, ia harus berdiri setelah imam
melakukan salam, sholat satu rakaat, lalu duduk untuk membaca tasyahud,
kemudian berdiri lagi untuk melakukan rakaat ke-3, setelah itu duduk untuk
tasyahud akhir dan melakukan salam
d.
Jika seorang musholli (orang yang
sholat) terlambat satu raka’at dalam sholat subuh kemudian ia ingin dia
menyempurnakan raka’at yang kedua, maka hendaknya ia membaca qunut lagi
meskipun pada raka’at sebelumnya dia sudah membaca qunut bersama imam.
Komentar
Posting Komentar