NUZUL QURAN
Muhammad Yahya Mufty
NUZUL
QURAN
I. PENGERTIAN :
نَزَلَ – يَنْزِلُ - نُزُوْلاً
Artnya : turun
II. CARA TURUN QURAN
Ada dua macam
cara turun al-quran :
-
Secara
sekaligus : pada malam lailatul qadar
Diriwatkan dari ibnu abbas bahwa al-quran diturunkan pada malam
Qadar secara utuh kelangit dunia dan diletakkan di Baitul Izzah.
-
Secara bertahap
: kemudian al-quraan diturunkan secara bertahap sepanjang masa kenabian Nabi
Muhammad SAW selama 20 tahun.
III. PENDEKATAN-PENDEKATAN TURUN QURAN :
·Melalui mimpi yang benar ( al-Rukya al-Sadiqah )
· Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi s.a.w. menyerupai seorang lelaki
· Wahyu datang kepadanya seperti gemercingnya loceng.
· Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi s.a.w. dalam rupanya yang
sebenar
IV. AL-QURAN YANG MENYATAKAN TENTANG NUZUL-QURAN :
1. surah al-Baqarah ayat ke 185 :
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Ramadan yang padanya diturunkan al-Quran, menjadi petunjuk bagi
sekelian manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan
menjelaskan perbezaan antara yang benar dan yang salah.”
2. FirmanNya dalam ayat pertama surah al-Qadar :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ
رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ
هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) ini pada Malam
Lailatul-Qadar. 2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?, 3. Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan, . Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, 5. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
3. surah al-Dukhan ayat ke 3 :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا
كُنَّا مُنْذِرِينَ (3)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran itu pada malam yang berkat;
(Kami berbuat demikian) kerana sesungguhnya Kami sentiasa memberi peringatan.
DENGAN NUZUL QURAN KITA RAIH TITEL TAQWA
Pengertian Taqwa :
اِمْتِثَالُ
اْلمَأْمُوْرَاتِ وَاجْتِنَابُ اْلمَنْهِيَّاتِ
Artinya : mengikuti/memenuhi segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Orang yang bertaqwa adalah :
1.
Orang yang beruntung
karena mendapat petunjuk dari al-quran (al-baqarah 2)
2.
Orang yang masuk
sorga-Nya Allah (ali imran 133)
Salah satu cara untuk mencapai titel Taqwa adalah dengan Puasa al-baqarah
183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Untuk melihat diri kita apakah sudah sampai pada derjat taqwa atau belum,
maka Allah menjelaskan ciri-ciri orang yang bertaqwa dalam surat :
1. al-baqarah 3-5 :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ
الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا
أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ (5)
Artnya :
2.
Kitab
(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14],
yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka, 4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat, 5. Mereka itulah yang tetap
mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung
3. ali imran 134-135 :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
(133) الَّذِينَ
يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا
أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ
يَعْلَمُونَ (135)
Artinya :
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa, 134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan, 135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari
pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui
Sayyidina Umar bin Khatab berkata :
حَاسِبُوا اَنْفُسَكُمْ
قَبْلَ أن تُحَاسِبُوا
Hitunglah/Intropeksi diri kamu sebelum hari perhitungan itu datang
Dari ciri-ciri di atas dapatlah kita mengintropeksi diri kita, apakah sudah
termasuk orang yang bertaqwa atau belum :
Al-baqarah 3-5 :
1.
Percaya kepada alam
ghaib
2.
Mendirikan shalat
3.
Berinfak
4.
Percaya pada al-quran, injil,
zabur, taurat
Ali imran 134-135 :
1.
Berinfak ketika sempit
dan lapang
2.
Menahan amarah
3.
Memberikan maaf pada
orang lain
4.
Suka berbuat baik
5.
Ketika terlanjur buat
dosa segera ingat Allah, yang diiringi dengan istighfar(mohon ampun pada)
6.
Tidak melanjutkan perbuatan
dosa itu
Komentar
Posting Komentar