Tujuh Anak Manusia yang Dibesarkan oleh Hewan



Materi Khutbah/Taushiyah/Ceramah

“Tujuh Anak Manusia yang Dibesarkan oleh Hewan;

Oleh:
Eri Gusnedi, P.St., M.A.



Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...
          Segala puji bagi Allah, Rabb dan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhluk-Nya. Baik yang berupa kesehatan, kesempatan sehingga pada kali ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jum’at.
          Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada pemimpin dan uswah kita Nabi Muhammad, yang melalui perjuangannyalah, cahaya Islam ini sampai kepada kita, sehingga kita terbebas dari kejahiliyahan, dan kehinaan. Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah ...

Khutbah kali ini mengambil sebuah judul “Tujuh Anak Manusia yang Dibesarkan oleh Anjing dan Serigala

Berbagai belahan bumi, hingga zaman ini, ada anak-anak ‘liar’ yang dibesarkan oleh anjing dan serigala.
1.      Oxana Malaya, Ukraina, 1991.
Oxana lahir pada November 1983. Pada usianya ke-8, ia ditemukan sebagai ‘anak liar’ di Ukraina– menjalani hari-harinya selama bertahun-tahun dengan kawanan anjing. Kedua orangtua Oxana merupakan pencandu alkohol dan hampir-hampir tidak pernah memedulikannya.
Suatu malam, mereka meninggalkannya di luar rumah. Kedinginan, Oxana merangkak ke dalam sebuah kandang anjing petani, berdekatan dengan kawanan anjing liar yang menyelamatkan hidupnya. Ia tinggal bersama para anjing, berjalan dengan keempat tungkai, bahkan terengah-engah dengan mengeluarkan lidahnya, serta menggonggong.

2.      Shamdeo, India, 1972
Saat Shamdeo dibawa ke desa Nayanpur, suka tempat gelap, memiliki kesukaan pada darah, mudah akrab dengan serigala– serta suka makan ayam mentah dan tanah.
Ia ditemukan di hutan Musafrikhana, India pada tahun 1972. Dalam usianya yang ke-4 ia terlihat sedang bermain dengan anak-anak serigala. Kemiripan perilaku dengan hewan sejenis serigala dan anjing bukan hanya dari tabiatnya, namun juga secara fisik. Orang-orang memperhatikan ia memiliki gigi tajam, kuku menyerupai cakar, dan kulit yang menebal.

3.      Marina Chapman, Colombia, 1959
Marina diculik pada tahun 1954 ketika berusia 5 tahun. Selamat dari penculiknya, Marina tersesat di hutan Amerika Selatan.
Marina tinggal dengan kawanan monyet capuchin, sebelum ditemukan oleh sekelompok pemburu. Dalam kurun waktu 5 tahun sifatnya berubah menyerupai hewan primata tersebut. Ia makan buah-buahan, akar pohon, dan pisang.
Para monyet tidak memberinya makanan, ia belajar bertahan hidup sendiri dengan insting dan keterampilannya. Ia meniru sifat para monyet dan mereka pun menerimanya. Bahkan sesekali para monyet mencari kutu di rambutnya.
4.      John Ssebunya, Uganda, 1991
Pada usianya yang ke-3, John menyaksikan pemandangan mengerikan di rumahnya sendiri. Ayahnya membunuh perempuan yang melahirkannya. Merasa syok, ia langsung berlari ke hutan terdekat– di sana, ia bertemu dengan kawanan monyet vervet.
John ditemukan dalam 3 tahun kemudian, dan ditempatkan di panti asuhan.

5.      Madina, Rusia, 2013
Madina tinggal bersama kawanan anjing sejak lahir sampai usianya tiga tahun. Ia berbagi makanan dengan mereka, bermain bersama, bahkan tidur bersama kawanan anjing ketika musim dingin tiba. Saat pekerja sosial menemukannya di tahun 2013, ia tidak mengenakan pakaian, berjalan dengan keempat tungkai, dan menggonggong seperti anjing.
Ayahnya menelantarkannya ketika ia baru lahir, dan ibunya adalah pecandu alkohol. Mereka membiarkan ketika melihatnya menggerogoti tulang di lantai bersama anjing.

6.      Sujit Kumar, Fiji, 1978
Sujit berusia 8 tahun saat ia ditemukan di pinggir jalan. Tingkah lakunya menyerupai ayam, berkotek dan mengepak-ngepakkan tangannya.
Ia makan di atas tanah dan mengambilnya dengan mulut sambil berjongkok di kursi layaknya burung bertengger, dan membuat bunyi berkotek dengan lidahnya.
Ibu Sujit bunuh diri pada tahun 1977– menyusul kematian ayahnya 4 tahun kemudian. Kakeknya kemudian mengambil tanggung jawab mengurusnya, namun ia dikurung dalam kandang ayam.

7.      Ivan Mishukov, Rusia, 1998
Ivan lari dari rumah ketika masih berusia 4 tahun– bertahan hidup dengan mengonsumsi makanan bekas. Berkawan dengan sekumpulan anjing liar, pada kahirnya ia menjadi pemimpin kawanan.
Kisah Ivan mengungkapkan makna yang lebih dalam, mengingat ia lari dari rumah, bukan ditinggal karena keadaan keluarganya. Hal ini membuktikan, bahwa terkadang, kota juga bisa menjadi tempat yang tidak aman dibandingkan hutan.

Komentar

Postingan Populer